Sumatra Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber keanekaragaman hayati. Sebagian besar wilayah Sumatra Barat masih terdapat hutan tropis alami dan dilindungi. Berbagai spesies langka masih dapat dijumpai, misalnya Rafflesia arnoldii (bunga terbesar di dunia), harimau sumatera, siamang, tapir, rusa, beruang, dan berbagai jenis burung dan kupu-kupu.
Terdapat dua Taman Nasional di provinsi ini, yaitu Taman Nasional Siberut yang terdapat di pulau Siberut (Kabupaten Kepulauan Mentawai) dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman nasional terakhir ini wilayahnya membentang di empat provinsi: Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan.
Selain kedua Taman Nasional tersebut terdapat juga beberapa cagar alam lainnya, yaitu Cagar Alam Rimbo Panti, Cagar Alam Lembah Anai, Cagar Alam Batang Palupuh, Cagar Alam Air Putih di daerah Kelok Sembilan, Cagar Alam Lembah Harau, Cagar Alam Beringin Sakti dan Taman Raya Bung Hatta.
1. Suku Bangsa Minangkabau
Suku Minang atau Minangkabau menjadi suku mayoritas yang mendiami wilayah Sumatera Barat. Bahasa yang digunakan suku Minang adalah bahasa Minangkabau.
Bahasa tersebut dipakai dalam percakapan sehari-hari yang memiliki dialek seperti, dialek Pariaman, dialek Payakumbuh, dialek Pesisir Selatan, dan dialek Bukittinggi.
2. Suku Bangsa Mentawai
Dilansir dari laman resmi Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai, suku bangsa Mentawai merupakan suku yang berada di lepas pantai barat Sumatera (Indonesia) yang terdiri dari sekitar 70 pulau dan pulau.
Empat pulau utama adalah Utara dan Pagai Selatan, Sipora, dan Siberut; dengan Siberut dengan luas total 4.480 kilometer persegi dan dengan jumlah penduduk sekitar 29.918 jiwa.
Di pulau-pulau tersebut, 90%-nya adalah penduduk asli asal Mentawai sementara yang lain 10% dianggap terdiri dari Minangkabau, Jawa, dan Batak.
3. Suku Bangsa Batak Mandailing
Budaya suku Mandailing diatur dalam sebuah surat bernama Surat Tumbaga Holing (Serat Tembaga Kalinga), yang selalu dibacakan dalam upacara-upacara adat.
Orang Mandailing mengenal tulisan yang dinamakan Aksara Tulak-Tulak, yang merupakan varian dari aksara Proto-Sumatera, yang bersumber dari huruf Pallawa.
-​Sumatra Barat adaah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di pulau Sumatra .Daerah ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan memiliki identik dengan sebutan kota Minangkabau, dan memiliki aneka ragam kesenian dan kebudayaan yang unik dari daerah ini. Kesenian dan Kebudayaan Sumatra Barat
Banyaknya ksenian dan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah ini yang menjadikan Indonesia memiliki kesenian dan kebudayaan yang bermaca-macam seperti :
-Senjata Tradisional
Senjata Tradisional dari daerah ini bernama karih, bentuknya seperti keris, biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, saat sekarang hanya dipakai bagi mempelai pria sebagai pelengkap pakaian adat pria. Bentuknya seperti keris tapi tidak berlekuk
-Tari Tradisional
Padang memiliki berbagai macam tari tardisional seperti tari piring, tari payung dan masih banyak lagi. Tari piring Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang, dimana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka -menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang
-Alat Musik Tradisional
Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatra Barat jika dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dan terasa jelas dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat, karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Beberapa alat musk tradisional Padang
1.Saluang
Alat music ini termasuk alat musik tiup yang terbuat dari bambu tipis atau talang
2.Bansi
Alat music inin memiliki 7 lubang dan dapat memainkan lagu-lagu tradisional maupun modern karena memiliki nada standar
3.Talempong
Bentuknya hampir sama dengan gamelan dari Jawa. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tari piringyang khas, tari pasambahan, tari gelombang,dll. Talempong juga digunakan untuk menyambut tamu istimewa
4.Rabab
Rabab merupakan kesenian di Minangkabau yang dimainkan dengan menggesek seperti biola.
-Perayaan Adat
Masyarakat padang memiliki perayaan adat yang berbeda dengan perayaan adat daerah lainnya misalnya pada upacara pernikahan masyarakat Padang, sebelum pernikahan adalah upacara Meresek yang artinya pertemuan pertama antar keluarga dimana pihak wanita yang mendatangi pihak pria dan meminang pihak pria dengan membawa barang-barang pinangan yang sudah disiapkan.
baju adat sumatera barat
Baju Batabue. Baju Batabue memiliki arti baju bertabur. Sesuai dengan artinya, baju ini ditaburi oleh benang emas yang menjadi simbolik kekayaan alam. Banyaknya taburan emas di sekujur baju mengisyaratkan banyaknya kekayaan alam yang dimiliki oleh Sumatera Barat.
Pakaian yang dipakai wanita yakni Bundo kanduang, mengutip buku Adat dan Tradisi Sumatera Barat oleh Sailatus Salwa dan Siti Nur Halizah, pakaian Bundo Kanduang atau disebut dengan Limpapeh Rumah Nan Gadang. Limpapeh sendiri artinya tiang tengah dari bangunan rumah adat Sumatera Barat.
Pakaian yang di pakai pria yakni penghulu, di Sumatera Barat, pakaian adat yang digunakan kaum pria disebut dengan pakaian adat Penghulu. Pakaian ini biasanya dipakai oleh pemangku adat sebagai pakaian kebesaran.
Melansir situs Kemdikbud RI, rumah gadang adalah istilah untuk menyebut rumah adat suku Minangkabau. Suku Minangkabau sendiri diketahui sebagai mayoritas penduduk di Sumatera Barat. Secara garis besar, rumah gadang dibagi menjadi dua kelompok yakni Rumah Gadang Koto Piliang dan Rumah Gadang Bodi Caniago.
Dikutip dari situs resmi Provinsi Sumatera Barat, rumah gadang memiliki fungsi adat dan fungsi keseharian. Fungsi rumah gadang dalam adat yakni sebagai rumah utama sekelompok masyarakat Minangkabau.
Di samping itu, rumah gadang digunakan menjadi tempat untuk melangsungkan acara-acara adat atau kegiatan-kegiatan adat, seperti Turun Mandi, Khitan, Perkawinan, Batagak Gala (Pengangkatan Datuak), dan Kematian.